Monday, December 15, 2014

SURVEY BIOPORI Minggu 4

Selamat siang pengunjung blog "character building 'BIOPORI' Kelompok 5" yang saya hormati,
kembali saya memposting hasil pemantauan lubang biopori minggu ke-4 ini sekaligus saya akan mengucapkan selamat tinggal karena ini adalah posting terakhir saya tentang pemantauan biopori karena tugas yang diberikan oleh TFI sudah berakhir dan akan dipresentasikan awal tahun ini. Sebelumnya pada hari kemaren saya memposting pemantauan lubang biopori minggu ke-1,2,3.Di minggu ke-4 ini pada saat kelompok saya memantau mengalami hasil yang tidak bagus,karena lubang yang saya buat telah tertimbun tanah ,akibatnya karena mungki tidak pernah dirawat warga dan mungkin karna telah datangnya musim penghujan akibatnya berikut gambar yang saya ambil di lokasi tersebut:
kondisi lubang yang masih bagus

kondisi lubang yang sudah tertutup oleh batu dan sampah2 tidak berguna




sekian postingan hasil pemantauan lubang resapan air dari saya dan saya selaku ketua dari kelompok 5 beserta anggota saya mengucapkan terima kasih atas partispasi untuk membaca blog kelompok 5 character building tentang biopori ,terima kasih,semoga bermanfaat bagi kalian semua dan mungkin minggu ini kami akan menyusun dokumentasi dari awal sampai akhir pemantauan biopori yang kami lakukan.Terima kasih salam sejahtera


posted by :DAVID OSCAR YANOTTAMA(1801449230)

Monday, December 8, 2014

Update Kegiatan V (Pemantauan ke IV)

Pada tanggal 3 Desember 2014, saya bersama teman-teman kelompok melakukan pemantauan lubang biopori untuk yang ke empat kalinya. Pada saat itu, adalah hari-hari yang sudah masuk dalam permulaan musim penghujan untuk daerah Jakarta, sehingga berdasarkan hasil pemantauan saya, bahwa banyak lubang biopori yang telah tertutup tanah oleh endapan tanah yang terbawa oleh air hujan.Sebagaimana biasanya hal yang saya beserta teman-teman lakukan adalah membersihkan tanah tersebut, kemudian mengisinya kembali dengan sampah organik baru.

tapi untuk kali ini kami dapati 7 buah lubang telah tertutup sebab di daerah tersebut telah dilakukan memanfaatan lahan sehingga oleh masyarakat sekitar lubang-lubang terkait ditutup. berikut adalah beberapa gambar yang saya ambil saat pemantauan ke IV.

 Tempat yang sebelumnya kosong dan terdapat lubang biopori
 kondisi lubang biopori setelah dibersihkan
kondisi lubang biopori yang telah diisi kembali dengan sampah organik

Diposting oleh:
MUHAMMAD MALIK KARIM
1801455012

Tuesday, November 25, 2014

SURVEY BIOPORI Minggu 3

Selamat siang pengunjung blog "character building 'BIOPORI' Kelompok 5" yang saya hormati,
kembali saya memposting hasil pemantauan lubang biopori minggu ke-3 ini,yang sebelumnya pada hari kemaren saya memposting pemantauan lubang biopori minggu ke-1 dan 2.Di minggu ke-3 ini pada saat kelompok saya memantau mengalami hasil yang memuaskan yakni tanah diskitar subur dan sampah dedaunan membusuk mungkin karena efek sampah itu menjadi kompos akhirnya tanah disekitar subur dan pohon pohon menjadi hijau,berikut gambar :


selain hal itu kami terkejut karena masyarakat sekitar berantisipasi dalam pembuatan lubang biopori yang kami buat buktinya lubang tersebut mereka isi dengan dedaunan rumah tangga atau sering dibilang sayur sayuran ,gambarnya:
saya selaku dari kelompok 5 senang sekali melihat ini,terimakasih masyarakat sekitar haji soleh kami senang,heheh...

sekian postingan hasil pemantauan lubang resapan air dari saya,sampai bertemu kembali di minggu ke-4 ,terima kasih,semoga bermanfaat bagi kalian semua danmungkin minggu ke-4 yang akan datang adalah tugas terakhir saya buat,sampai di minggu-4 pembaca blog CB BIOPORI kelompok 5.



posted by
DAVID OSCAR YANOTTAMA (1801449230)

Update Kegiatan IV (Pemantauan III)

Setelah vakum 1 minggu karena saya bersama rekan-rekan team tidak melaksanakan kegiatan pemantauan, yang disebabkan persiapan pelaksanaan Ujian Tengah Semester, kami akhirnya baru bisa melaksanakannya kembali pada tanggal 24 Nopember 2014, pukul 13.30 WIB. Hasil pematauan kami memang tidak jauh dari hasil sebelumnya, akan tetapi terdapat beberapa hal yang menyenangkan hati saya ketida saya mendapati beberapa lubang biopori yang terawat dan terisi oleh sampah yang belum membusuk. Hal ini membuat saya merasa bahagia, sebab selama 2 minggu tidak kami pantau, masyarakat sudah memiliki sedikit kesadaran untuk mengelola sampah.

Bila ditinjau dari sisi pendidikan karakter pancasila, hingga saat ini saya merasa bahwa pentingnya sikap kegotongroyongan dan kesadaran sosial yang tinggi (kemanusiaan).

 Kondisi lubang biopori yang dirawat oleh masyarakat

Kondisi lubang biopori yang telah diisi kembali

Kondisi lubanng biopori yang tertutup oleh sampah daan tanah


 Diposting Oleh:
MUHAMMAD MALIK KARIM
1801455012

Tuesday, November 18, 2014

Kegiatan Biopori


Biopori atau lebih tepatnya, "lubang resapan biopori" adalah salah satu metode yang digunakan, untuk mengurangi genangan air pada permukaan tanah, serta meningkatkan efisiensi resapan air pada tanah.
Metode ini pertama kali dicetuskan oleh salah seorang peneliti dari IPB, Dr. Kamir R Brata.



Tanah dilubangi dengan kedalaman yang mencapai 1 meter, dan diisi dengan sampah organik, guna menjadikan sampah organik tersebut menjadi kompos yang terurai didalam lubang biopori, yang berguna bagi tumbuhan-tumbuhan disekitar lubang biopori tersebut, serta terciptanya pori-pori di dalam tanah secara biologis, yang berguna meningkatkan efisiensi tanah dalam meresap air.

Untuk lebih lengkapnya silahkan klik disini http://id.wikipedia.org/wiki/Biopori

Salah satu kegiatan biopori yang saya dan teman-teman dari Binus University lakukan pada sebuah paud yang berlokasi di Jalan H. Sholeh I RT.008 RW.08 Kel. Sukabumi Selatan, Kec. Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

  • Survei

    Pada hari Rabu, 15 Oktober 2014, saya dan teman-teman melakukan survey terhadap lokasi kegiatan yang akan saya dan teman-teman lakukan. Saya dan teman-teman, mempersiapkan surat izin untuk mendapatkan izin dari Ketua RT, di lingkungan paud yang akan saya dan teman-teman tuju, saya dan teman-teman pun akhirnya berangkat menuju lokasi paud, walaupun belum tau persis lokasi paud yang dituju, tetapi berkat bantuan GPS dan bertanya kepada masyarakat sekitar, akhirnya, saya dan teman-teman sampai pada lokasi yang dituju. Saya dan teman-teman pun, langsung ke ketua RT.08 di lingkungan paud untuk mendapatkan izin, namun karena beliau berhalangan untuk menerima saya dan teman-teman, disebabkan ada urusan pribadi, akan tetapi beliau merekomendasikan saya dan teman-teman untuk menuju ke Ketua RT yang satunya, akhirnya saya dan teman-teman pun menemui Wakil Ketua RT tersebut.

    Setelah saya dan teman-teman berbincang dengan beliau, beliau pun setuju dan saya beserta teman-teman, diperkenalkan kepada ibu kepala paud yaitu, Ibu Hasanah untuk dibicarakan lebih lanjut mengenai pembuatan lubang biopori. Saya dan teman-teman pun memberikan pengarahan mengenai biopori kepada Ibu Hasanah dan ibu-ibu warga sekitar paud pada sebuah pos.


                                                         Pengarahan mengenai Biopori

    Setelah itu, saya dan teman-teman sepakat dengan beliau akan waktu yang dilaksanakannya kegiatan pembuatan lubang resapan biopori tersebut, serta, lokasi pembuatan atas survei yang telah saya dan teman-teman lakukan dilokasi paud.

                                                                      Paud Sholeh
  • Pelaksanaan Kegiatan

    Pada hari Senin, 20 Oktober 2014, saya bersiap-siap bersama teman-teman untuk menuju ke lokasi paud, dengan membawa peralatan, seperti, paralon dengan panjang kurang lebih 30cm dan diameter 10 cm sebanyak 10 buah, semen, alat untuk membuat lubang biopori, dan sekop kecil. Saya dan teman-teman pun berangkat menuju lokasi, dan sesampainya di sana, saya dan teman-teman pun langsung mengerjakan pembuatan lubang resapan biopori.

    Pembuatan lubang resapan biopori, kami lakukan dengan alat yang cara pemakaiannya, dengan cara di tekan ke tanah, lalu diputar ke kanan, dengan sekuat-kuatnya, setelah itu, saya dan teman-teman memasukan paralon sepanjang hampir 30 cm, lalu saya dan teman-teman menyemen sekeliling paralon tersebut, agar bagian mulut lubang tidak mudah hancur (longsor), mengingat tanah yang kurang bagus.

    Awalnya saya dan teman-teman  lancar-lancar saja dalam pembuatan lubang resapan biopori, namun setelah membuat lubang ke 5 - 10, saya dan teman-teman mendapat beberapa kendala, seperti, tanah jelek, sehingga tidak bisa dibuatnya lubang dengan sebaik mungkin, kemudian, batuan yang besar di dalam tanah, sehingga sulit untuk dibuat lubang, mengingat, tanah tersebut merupakan tanah timbunan. Akan tetapi, dengan kerja keras saya dan teman-teman, pada akhirnya masalah-masalah tersebut dapat diatasi, dan target saya dan teman-teman untuk membuat 10 lubang biopori pun akhirnya tercapai. Setelah dibuat lubang-lubang tersebut, saya dan teman-teman tidak lupa untuk mengisi penuh lubang tersebut dengan sampah-sampah, organik. Mayoritas dari sampah organik yang saya dan teman-teman masukan ialah sampah dedaunan, yang mana, banyak terdapat pada lokasi disekitar paud. Setelah itu, saya dan teman-teman pun menutup lubang tersebut guna menjaga lubang tersebut dari kerusakan luar.


  • Pemantauan Pertama

    Kamis, 23 Oktober 2014, merupakan pemantauan pertama oleh saya dan teman-teman, pada lubang resapan biopori, yang sebelumnya telah kami kerjakan. Kondisi lubang tersebut masih baik dan sampah organiknya pun masih banyak, dan ternyata, penguraian sampah organiknya tidak secepat yang kami kira, sekitar 2-3 hari.
  • Pemantauan Kedua

    Selasa, 28 Oktober 2014, merupakan pemantauan yang kedua kalinya yang dilakukan oleh saya dan teman-teman, kondisi lubang biopori, dan sampah-sampah organik sudah mulai, membusuk dan mengurai, walaupun sebetulnya sampah-sampah tersebut masih terisi penuh, dan saya beserta teman-teman, hanya mengisi ulang sampah organik, sedikit dari beberapa lubang tersebut.
  • Pemantauan Ketiga

    Kamis, 6 November 2014, merupakan pemantauan saya dan teman-teman untuk yang ketiga kalinya, saya dan teman-teman memantau kondisi lubang biopori tersebut, kondisinya, sudah mulai tidak baik, ada yang paralon yang copot pada bagian muka lubang, penguatan semen pada paralon yang sudah mulai hancur, serta ada salah satu lubang yang longsor, akibat tanah yang sangat basah. Tetapi, saya dan teman-teman, sudah memperbaiki lubang tersebut, serta mengisi ulang sampah-sampah organik yang ada pada lubang biopori tersebut.

    Melihat sampah-sampah organik yang masih banyak, dan lamanya sampah tersebut mengurai, saya dan teman-teman pun menyimpulkan, bahwa pengisian ulang sampah-sampah organik tersebut, setidaknya dilakukan setiap 1-2 minggu sekali.



    KAHFI RIDHO SANTOSO (1801450762)

Monday, November 10, 2014

Update Kegiatan III (Pemantauan ke II)

Pada tanggal 6 Nopember 2014, saya bersama teman-teman melakukan pemantauan untuk yang ke dua kalinya setelah dua minggu dari waktu pembuatan lubang biopori. Dari hasil pemantauan saya bersama teman-teman, dapat saya sampaikan beberapa hal sebagai berikut:
1. bahwa lubang biopori tidak dikelola/dirawat oleh masyarakat sekitar, hal ini kami simpulkan dari temuan bahwa banya lubang yang tertutup material tanah.
2. bahwa sebagian besar sampah yang ada di dalam lubang biopori telah membusuk, hal ini disebabkan oleh adanya bantuan peningkatan kelembaban yang disebabkan oleh turunnya hujan belakangan ini.
3. bahwa setelah kami melakukan pemadatan terhadap sampah organik yang telah ada di dalam lubang, kami melakukan pengisian kembali ruangan kosong lubang biopori dengan sampah organik baru. jumlah sampah organik baru yang mampu ditampung oleh lubang tidak sebanyak pada waktu sebelumnya.


Kondisi tertutup tanah

Kondisi setelah dibersihkan

Beberapa lubang dengan sampah yang tumbuh 

Menyiapkan Sampah Baru

Kondisi Setelah Diisi Kembali


Diposting oleh:
MUHAMMAD MALIK KARIM
1801455012

Thursday, November 6, 2014

Update Kegiatan II (Pemantauan I)

Pada tanggal 29 Oktober 2014 lalu, kami melakukan pemantauan tahap I yang merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan CB Biopori. Dari hasil pengamatan saya (penulis), terdapat beberapa hal yang dapat saya simpulkan bahwat:

setelah satu minggu dari waktu pembuatan lubang biopori dengan kondisi 25% lubang belum terisi penuh oleh sampah, yang kemudian kami amanahkan kepada Ibu Hasanah dan beberapa masyarakat tempatan untuk memilah sampah organik rumah tangga dan kemudian mengisi kedalam lobang biopori adalah berhasil. hal ini kami dasarkan pada pemantauan tahap I kami, dimana seluruh lubang dalam keadaan penuh dan kondisi sampah sudah hampir membusuk.

Kondisi lubang masih dalam kondisi berfungsi, walau terdapat beberapa semen penyekat lubang dalam kondisi pecah akibat panas dan sebagian lubang yang lain tertimbun oleh tanah adalah salah satu masalah baru yang kami dapati di lapangan, yaitu belum adanya kesadaran untuk merawat. Sehingga kami harus memperbaikinya kembali. Menurut pengamatan saya, masyarakat akan tergerak "jika diawasi dan atau mengetahui keuntungan yang akan didapat secara sesaat". Dengan pemberian pengarahan, diharapkan kesadaran masyarakat untuk merawat harus ditumbuh kembangkan.

Dalam hal pengelolaan sampah, dalam kondisi sampah mendekati fase membusuk sempurna dalam tempo 1 minggu, rata-rata didapati lubang akan mampu menampung 400 senti meter kubik sapah baru.

 
Kondisi saat awal
Kondisi saat setelah diisi kembali



Diposting oleh:
MUHAMMAD MALIK KARIM
1801455012